Geliat, semangat dan tekat melestarikan budaya warisan nenek
moyang, kalimat itu yang tergambar diperjalanan kami saat itu, ketika
berkunjung ke pengrajin gamelan Desa Kauman kec. Karangrejo Kabupaten Magetan,
Jawa Timur. Meski kehadirannya semakin langka seiring maraknya alat musik
modern di Indonesia hal itu tidak menyurutkan keinginan Bpk Sugiarto untuk
tetap meneruskan usaha keluarga yang sudah turun temurun dari nenek moyangnya.
"Semua Ini bagian dari melestarikan budaya, jadi kami akan terus jaga usaha
keluarga yang telah digeluti kakek - kakek kita," kata Bpk Sugiarto
Ia mengatakan, gamelan buatanya
banyak dipesan dari pelaku kesenian dalam negeri dan luar negeri. "Untuk
harga satu set tergantung bahan dan ukuran. Gamelan dari perunggu harga kisaran
323 juta, bahan kuningan 175 juta dan bahan besi kisaran 55 juta." Kata
beliau, satu set gamelan terdiri atas gamelan, gong, kenong kethuk, gambang,
gender, slentem, demung, saron, barung, bonang, peking, sinter, rebab,
kempyang. "Dalam membuat satu set gamelan dibutuhkan waktu selama tiga
sampai empat bulan yang melibatkan sedikitnya 20 orang karyawan." Kami
mempekerjakan pemuda di sekitar sini, supaya budaya pembuatan gamelan tidak
punah," pungkas bpk. Sugiarto (Humasprotokol)
No comments:
Post a Comment